Rabu, 13 Agustus 2014



LP3I CILEGON "BERGENGSI PASTI"
Kuliah + dapet kerja ? ...............gabung aja bersama  LP3I CILEGON "BERGENGSI PASTI"  kuliah 2 Tahun langsung KERJA

PILIHAN  PROGRAM :


- Informatika Komputer
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl2pcDE6-zG9CAzyvRNLS15DRH1X5byIFaTwW8CIKXSmP7klHMJYv09LAg-QU8-pFXlwXxxpJ_vzm4Q8RrJTUM4Q2SHyshOggf1d78JXS8Rz_K5-3pGcTOO1AStOSBM74uG3TyEHBdq1k/s400/IK.jpg

Standar Kemampuan

Konsentrasi Informatika komputer bertujuan mencetak tenaga kerja yang : Terampil pada bidang Teknologi Informasi (TI) yang mampu merancang sistem informasi yang berbasis komputer, terutama dalam menyusun suatu aplikasi komputer denganmenggunakan bahasa pemrograman yang brbasis Visual Basic secara Single dan Multi user, dilengkapi juga dengan keahlian istimewa lainnya seperti kemampuan sebagai Web Developer, Administrator Jaringan berbasis Windows dan Linux, dilengkapi denhgan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pada Akhirnya, semua lulusan Politeknik LP3I akan dapat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) sesuai bidangnya.

Standar Lulusan

  • Terampil berkomunikasi bisnis secara efektif dengan menggunakan bahasa inggris.
  • Memahami konsep dalam merancang sebuah Sistem Informasi yang berbasis komputer PC dan Internet.
  • Terampil dalam membuat aplikasi dengan mengunakan bahasa komputer Visual Basic baik secara single dan multi user, dengan berbasis data Microsoft SQL Server, My SQL.
  • Terampil sebagai tenaga Web Development berbasis internet yang berorientasi pada database dengan menggunakan HTML, DHTML, Java Script, VB Script, Frontpage / Dreamweaver, Swish / Macromedia, Active Server Page (ASP) dan PHP
  • Terampil sebagai tenaga Administrasi jaringan yang berbasis Windows Server dan Linux.
  • Mampu sebagai Technical Support untuk melakukan instalasi perangkat lunak berbasis Windows dan Linux.
  • Mampu membuat makalah dan proposal.

- Business Administrasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmgxY9uA-WHuUdhze5QEC-1JkNxn-dGnweDvWPYLBPvEN2IDl3AQncCEMe4Nf9Xr0vSWFfq2-8fwO6HiEuoIUymk7Ff4Pr9JV4z8MiHGJ_x25mBQ9UTmd7b955qNb7dL3XCJiXvNGOc1E/s400/ba.jpg
    
Standar Kemampuan

Kemampuan memadukan keterampilan di bidang Bahasa Inggris, Keuangan, Komputer, Perdagangan Internasional dan Manajemen merupakan keistimewaan dari program ini. Ditambah lagi dengan penanaman jiwa Entrepreneurship yang telah dibekali dengan teknik menjual secara profesional dengan presentasi dan negosiasi serta sales dan marketing management, membuat lulusan program ini diharapkan dapat menjadi administrator bisnis yang ulung dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk tingkat middle management serta menjadi inovator pengembangan perusahaan.

Standar Lulusan

Mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan, mengevaluasi dan menciptakan inovasi sistem pemasaran, baik pemasaran domestik maupun internasional, serta mengelola keuangan perusahaan dengan kompetensi :
  • Menguasai prosedur Eksport - Import, Letter of Credit, Cara Pembayaran, Dokumen-dokumen, peraturan dan Tarif Kepabeanan, Sistem Administrasi dan Dokumen Shipping, Prosedur dan Perhitungan Asuransi serta Perbankan dan Marketing Eksport - Import.
  • Menguasai masalah pemasaran dan teknik presentasi negosiasi serta masalah yang berhubungan dengan etika bisnis.
  • Mampu membuat surat dan proposal bisnis baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris serta mampu mengadministrasikannya.
  • Mampu mengelola keuangan dan perpajakan dalam perusahaan secara efektif.
  • Mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Inggris dan satu bahasa asing lain, seperti bahasa Jepang atau Mandarin.
  • Mampu mengoperasikan komputer dengan Ms. Office dan merancang sistem pemasaran dalam sebuah perusahaan dengan program Ms. Access.
  • Mampu mengembangkan kreativitas dalam mendeteksi peluang pasar dan menyusun rencana yang dapat diajukan kepada mitra pemodal atau perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
  • Skor TOEFL 300 untuk Junior dan 450 untuk Senior serta TOEIC 400 untuk Junior dan 600 untuk Senior.
- Computerized Accounting
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZlFSSNog_U_hEZztOgkLf5aPpLHGt6Xhk6aBWoWce8LAwvhNUV1nRV_6OL9sIxdz8RxUWwg0QZjJrMpN1E3iVuaU4iT_HFmb4d5mBSGOE-goHBaVHASlKAfD35S5WuxBfqm9Ulj0JsoY/s400/ka.jpg
   
Standar Kemampuan

Bertujuan mencetak tenaga kerja dibidang akuntansi dan keuangan yang menguasai pengelolaan transaksi dalam siklus akuntansi dan keuangan untuk perusahaan dagang, jasa dan manufaktur baik secara manual maupun secara komputerisasi melalui pemanfaatan berbagai aplikasi teknologi informasi, memiliki penguasan bidang perpajakan secara praktis, menguasai perencanaan dan penerapan serta penilaian pengendalian intern bidang keuangan dan operasional perusahaan, dan mampu melakukan perencanaan keuangan untuk kegiatan usaha, serta dapat berkomunikasi bisnis secara efektif.

Standar Lulusan

Sasaran utama Bidang Keahlian Komputer Akuntansi adalah untuk menghasilkan tenaga kerja ahli yang:
  • Mampu menyusun laporan keuangan perusahaan dagang, jasa dan manufaktur baik secara manual maupun secara komputerisasi melalui penggunaan berbagai aplikasi teknologi informasi.
  • Mampu membuat perencanaan keuangan kegiatan usaha dan mampu melakukan analisa atas kinerja laporan keuangan suatu badan usaha.
  • Mampu menyusun laporan keuangan fiskal dan memahami penyelesaian masalah-masalah perpajakan secara procedural, baik secara manual maupun secara komputerisasi.
  • Mampu mengoperasikan software pajak (eSPT) dan software akuntansi.
  • Mampu menerapkan konsep-konsep pengendalian intern melalui perancangan sistem informasi akuntansi serta mampu melakukan penilaian atas pelaksanaan pengendalian intern perusahaan melalui pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan operasi perusahaan, baik secara manual maupun secara komputerisasi.
  • Mampu melaksanakan presentasi bisnis dan keuangan dalam konteks hubungan usaha nasional maupun internasional.
  • Mampu membuat kertas kerja pemeriksaan Audit
- Secretary
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4mfPXL7vlybZYEvpYJfKTYsxsORpNWIJpuR0qTiSZ_ZufqAAB4rKuuiyjwqetkqqVkzhuHM4yjVxlR-b7Bh6q9wjanQ-YsZxeL0DVa9bA6Sz7DCFgwAUXV-mcrDRxadbfH5eicqyZja8/s400/SK.jpg
 
Standar Kemampuan

Program ini didesain khusus untuk mengantisipasi kebutuhan sekretaris di era global yang Cerdas, Cekatan, Cermat, memiliki etika yang tinggi dan berwawasan internasional. Dengan kelebihan – kelebihan yang dimilikinya, seperti: kemampuan dwi bahasa, mengoperasikan peralatan kantor modern dan perangkat lunak computer mutakhir, korespondensi bisnis, berkomunikasi efektif, serta pemahamannya akan ilmu – ilmu manajemen, membuat lulusan program ini memiliki daya saing yang tinggi di pasar kerja. Pada akhirnya, semua lulusan Politeknik LP3I akan dapat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd.) sesuai bidangnya.

Standar Lulusan

  • Memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi secara interaktif baik secara internal maupun eksternal baik dalam bahasa inggris maupun melakukan percakapan bervariasi dalam bahasa jepang.
  • Menguasai pengoperasian peralatan dan mesin kantor.
  • Menguasai pengetahuan dan teknik korespondensi dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris dengan baik dan benar.
  • Dapat melakukan pengetikan sepuluh jari blind system dengab kecepatan 250 hpm.
  • Mampu mengelola dan menyimpan dokumen dengan menggunakan system kearsipan yang berlaku di organisasi agar mudah ditemukan kembali secara cepat dan tepat.
  • Mamapu melaksanakan pengawasan proses pelaksanaan sistem prosedur pelaksanaan sistem dan prosedur organisasi.
  • Mampu bersikap baik, berpenampilan profesional, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
  • Memiliki jasa layanan bank, prosedur perdagangan luar negeri, konsep pemasaran dan mampu mengelola keuangan kas kecil dan memiliki pengetahuan aplikasi perpajakan Indonesia.
- Office Management
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpnxRQRTnwB62vzipByFrwuoQqKYzSHlyStOCiaNRkxnB6BvS_LbvtiFMnZA0UlM19JuFrAUm-rnMY3L7S5Iy9L7xIsa0P99ifwOwuAxtQp6RbshYYXr0Pb00HQLm7_2WwTyCY0_ACNA8/s400/om.jpg

Standar Kemampuan

Konsentrasi Administrasi Perkantoran dirancang dengan tujuan agar mahasiswa menguasai masalah pengelolaan Human Resources dalam perusahaan yang dilengkapi dengan keterampilan administrasi perkantoran, filing system, administrasi keuangan, administrasi perpajakan, administrasi perbankan bahkan memahami pengetahuan pasar modal dan lulusan program ini merupakan sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi Pimpinan, yang dilengkapi dengan kemampuan berkomunikasi bahasa inggris dan penguasaan komputer. Pada akhirnya semua lulusan Politeknik LP3I akan dapat memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) sesuai bidangnya.

Standar Lulusan

  • Mampu mengadministrasikan dokumen kantor, membuat berbagai macam surat dalam bahasa indonesia dan inggris, layout ruangan dan efesiensi pekerjaan-pekerjaan kantor.
  • Tingkat kecermatan menyimpan dokumen 95% dengan 5 sistem penyimpanan sampai kepada penyusutan dan pemusnahan arsip.
  • Kecepatan mengetik 200 EPM dengan sepuluh jari dan blind system.
  • Menguasai masalah ketenagakerjaan dalam perusaahaan baik secara intern maupun ekstern, mulai dari recruitment, penempatan kompensasi dan penghitungannya, JAMSOSTEK, UU Tenaga Kerja tahun 2003 sampai PHK dan pensiun.
  • Menguasai masalah prosedur dan aplikasi perdagangan internasional serta masalah pasar modal.
  • Mampu mengoperasikan Ms. Office secara integrasi dengan Ms. Access, serta mengadministrasikan dokumen dengan fasilitas komputer.
  • Skor TOEFL 300 untuk Junior dan 450 untuk Senior serta TOEIC 400 Junior dan 600 untuk Senior.


PROMOSI

saya ingin berbagi informasi profile dari LP3I kampus Depok, Politeknik LP3I Kampus Depok yang berlokasi di JL. Margonda Raya No. 274 ini adalah sebuah intitusi Pendidikan yang paling siap memenuhi kebutuhan kerja. Terbukti 95 % alumninya telah bekerja.

Politeknik LP3I Kampus Depok ini memiliki pilihan Progam Studi antara lain
1. Administrasi Bisnis
- Sekertaris
- Administrasi Perkantoran
2. Komputerisasi Akuntansi
- Komputerisasi Akuntansi
3. Manajemen Informatika
- Informatika Komputer
- Computer Design Graphic & Multimedia

Politeknik LP3I Kampus Depok ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang bertujuan untuk menunjang kegiatan perkuliahan seperti:
1. Ruang kelas yang Nyaman, dilengkapi
Dengan AC, dan LCD Projector di setiap
Kelasnya.
2. Lab Komputer
3. Perpustakan
4. Kantin
5. Parking area yang cukup
6. Musholla
7.Koperasi BMT QM Sejahtera Mandiri

Keuntungan lainnya kuliah di LP3I kampus Depok antara lain, Lulusan dijamin kerja, Kurikulum sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia kerja, Standar lulusan berkualitas, Kerjasama dengan Instansi atau Perusahaan, dan telah berpengalaman di Dunia Pendidikan.
P.s : gak ada niat promosi sama sekali kok, cuman desakan tugas belaka :)

Selasa, 17 Juni 2014

Menghitung harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur menjadi sedikit lebih rumit, jika dibandingkan dengan perusahaan dagang, karena adanya “persediaan bahan baku” (raw materials) yang diolah menjadi “persediaan barang dalam proses” (work in process—biasanya disingkat WIP), lalu barang jadi (finished goods—biasa disingkat FG).
Proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang dalam proses lalu barang jadi menimbulkan cost-cost lain, diantaranya: “biaya tenaga kerja langsung” (labor cost) dan “overhead produksi” (production overhead).
Secara garis besar alur proses produksi adalah sbb:
Bahan Baku (raw materials) dikeluarkan dari gudang ==> Bahan baku diolah menjadi barang dalam proses (work in process) ==> Barang dalam proses diolah lagi menjadi barang jadi (finished goods).
Nah, perhitungan harga pokok penjualan mengikuti alur produksi di atas. Berikut adalah bagan alur perhitungan yang saya buat sedemikian rupa sehingga menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami:
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Penjelasan:
Dari bagan di atas jelas terlihat bahwa, alur penghitungan “Harga Pokok Penjualan” perusahaan manufaktur melalui 4 tahapan, mengikuti alur produksi, yang terdiri dari:
  • Tahap-1. Perhitungan “Bahan Baku Yang Digunakan”
  • Tahap-2. Perhitungan “Total Biaya Produksi”
  • Tahap-3. Perhitungan “Harga Pokok Produksi”
  • Tahap-4. Pergitungan “Harga Pokok Penjualan”
Berikut adalah penjelasan lebih rincinya:

Tahap-1. Perhitungan BAHAN BAKU YANG DIGUNAKAN:
Saldo Awal Persediaan Bahan Baku – Yang dimaksud dengan “saldo awal persediaan bahan baku” adalah total nilai persediaan bahan baku di awal periode yang dihitung (awal bulan untuk bulanan dan awal tahun untuk tahunan). Saldo awal periode yang dihitung sama dengan saldo akhir periode sebelumnya yang secara global bisa dilihat di Neraca, sedangkan per jenis bahan baku bisa dilihat di buku persediaan (inventory ledger) dan kartu stock. Cakupan “bahan baku” dalam hal ini termasuk: bahan penolong/pembantu/apapun namanya.
Pembelian Bahan Baku – Yang dimaksud dengan “pembelian bahan baku” dalam hal ini adalah total pembelian bahan baku (termasuk bahan penolong) NETO selama periode yang dihitung. Misalnya: “Perhitungan HPP untuk bulan Juni 2012”, berarti total pembelian bahan baku dari 1 s/d 30 Juni 2012. Jika “Perhitungan HPP untuk Tahun 2012”, berarti total pembelian bahan baku dari 1 Januari s/d 31 Desember 2012. Bisa dilihat di buku besar persediaan. Dan “NETO” dalam hal ini artinya: sudah memperhitungkan pengurangan dan penambahan akibat adanya discount, rabat, dan retur.
Saldo Akhir Persediaan Bahan Baku – Yang dimaksud dengan “saldo akhir persediaan bahan baku” adalah total nilai persediaan bahan baku (yang tersisa) pada akhir periode yang dihitung—setelah dilakukan penghitungan fisik dan penyesuaian-penyesuaian.
Bahan Baku yang Digunakan – Yang dimaksud dengan “bahan baku yang digunakan” dalam hal ini adalah total bahan baku yang diolah (diproduksi) untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Angka ini (Rp 67,000 dalam contoh) diperoleh dengan menggunakan formula perhitungan seperti yang terlihat pada bagan: saldo awal persediaan bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir persediaan bahan.

Tahap-2. Perhitungan TOTAL BIAYA PRODUKSI
Bahan Baku yang Digunakan – Ini pindahan dari perhitungan tahap-1
Biaya Tenaga Kerja Langsung – Yang dimaksud dengan “biaya tenaga kerja langsung” adalah total upah karyawan/buruh yang pekerjaannya berimplikasi langsung terhadap volume output produk yang dihasilkan. Angkanya bisa dilihat dari daftar pembayaran gaji untuk karyawan yang masuk dalam kelompok “tenaga kerja langsung”. Yang masuk dalam kelompok tenaga kerja langsung adalah pegawai yang dibayar berdasarkan jumlah jam kerja (yang ada rate per jamnya) atau berdasarkan volume pekejaan yang diselesaikan (biasa disebut borongan). Sedangkan pegawai bagian produksi di luar kriteria itu, tidak ikut dihitung.
Overhead Produksi – Overhead ini sering menjadi sumber kebingungan dan simpang-siur. Begini saja, yang dimaksud dengan “overhead produksi” adalah segala biaya yang berhubungan dengan aktivitas produksi SELAIN bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (lihat bahan penjelasan mengenai bahan baku di tahap-1). Termasuk dalam kelompok ini adalah biaya yang timbul dari aktivitas packaging, pengiriman barang, biaya pemeliharaan mesin dan peralatan, biaya pemeliharaan gedung pabrik dan gudang, penyusutan mesin dan peralatan, penyusutan gedung pabrik dan gudang.
Total Biaya Produksi – Yang dimaksud dengan “total biaya produksi” dalam hal ini adalah semua biaya yang timbul akibat aktivitas produksi yang berlangsung selama periode yang dihitung—termasuk bahan baku yang digunakan (itu sebabnya mengapa “biaya bahan baku yang digunakan” dari perhitungan tahap-1 diikutsertakan) ditambah biaya tenaga kerja langsung dan overhead produksi.
Note: Sampai pada tahap ini, perhitungan telah mencerminkan segala biaya/cost yang timbul dari aktivitas produksi selama periode yang dihitung, TETAPI belum mengikutsertakan penggunaan “persediaan barang dalam proses” yang merupakan SISA (saldo akhir) periode sebelumnya. Itu sebabnya mengapa hasil perhitungan sampai pada tahap-2 ini disebut “Biaya produksi” saja—BELUM disebut Harga Pokok Produksi. Lanjut ke tahap-3…

Tahap-3. Perhitungan HARGA POKOK PRODUKSI
Total Biaya Produksi – Ini pindahan dari perhitungan tahap-2 (baca note di tahap-1)
Saldo Awal Persediaan Barang Dalam Proses – Yang dimaksud dengan “saldo awal persediaan barang dalam proses” adalah total nilai persediaan barang dalam proses di awal periode yang dihitung. Saldo awal periode yang dihitung sama dengan saldo akhir periode sebelumnya yang secara global bisa dilihat di Neraca, sedangkan rincian per item/jenis barang bisa dilihat di buku persediaan (inventory ledger) persediaan barang dalam proses.
Saldo Akhir Persediaan Barang Dalam Proses – Yang dimaksud dengan “saldo akhir persediaan barang dalam proses” adalah total nilai persediaan barang dalam proses (yang tersisa) pada akhir periode yang dihitung—setelah dilakukan penghitungan fisik dan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
Harga Pokok Produksi – Yang dimaksud denga “harga pokok produksi” adalah segala biaya/cost yang timbul dari aktivitas produksi pada masa yang dihitung (itu sebabnya mengapa total biaya produksi dari hasil perhitungan tahap-2 diikutsertakan) ditambah dengan saldo awal persediaan barang dalam proses, lalu dikurangi saldo akhirnya.
Note: Ketiga tahap (dari tahap-1 s/d tahap-3) ini sudah mewakili semua biaya/cost yang timbul dari aktivitas suatu proses manufaktur (pabrikan). Dengan kata lain, mencerminkan semua biaya/cost yang timbul akibat proses pengolahan dari bahan baku menjadi barang yang siap untuk dijual. Kasarannya, angka ini mewakili nilai persediaan barang jadi yang berhasil dibuat selama periode yang dihitung. TETAPI belum mengikutsertakan penggunaan persediaan barang jadi SISA dari periode sebelumnya. Itu sebabnya mengapa hasil perhitungan sampai tahap-3 ini disebut “Harga Pokok Produksi” saja—BELUM disebut Harga Pokok Penjualan. (Untuk menentukan HARGA POKOK PRODUKSI SATUAN, perhitungan dibuat ditahap ini dengan cara membagi total nilai harga pokok produksi dengan jumlah output produk yang dihasilkan selama periode tersebut, dibuat per jenis/item produk.)

Tahap-4. Pergitungan HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
Harga Pokok Produksi – Ini pindahan dari perhitungan tahap-3 (baca note di tahap-3)
Saldo Awal Persediaan Barang Jadi – Yang dimaksud dengan “saldo awal persediaan barang jadi” adalah total nilai persediaa barang jadi di awal periode yang dihitung. Saldo awal periode yang dihitung sama dengan saldo akhir periode sebelumnya yang secara global bisa dilihat di Neraca, sedangkan rincian per jenis/item barang bisa dilihat di buku persediaan (inventory ledger) barang jadi dan kartu stock.
Barang Tersedia Untuk Dijual – Yang dimaksud dengan “barang tersedia untuk dijual” adalah total nilai persediaan barang jadi—yaitu: barang jadi yang dihasilkan selama periode yang dihitung ditambah dengan saldo awal persediaan barang jadi (alias sisa barang jadi dari periode sebelumnya)—yang tersedia atau siap untuk dijual.
Saldo Akhir Persediaan Barang Jadi – Yang dimaksud dengan “saldo akhir barang jadi” adalah nilai persediaan barang jadi (yang tersisa) di akhir periode yang dihitung—tentunya setelah melalui penghitungan fisik dan rekonsiliasi (antara fisik barang dan catatan), serta adjustments yang diperlukan telah dimasukan.
Harga Pokok Penjualan (HPP) – Inilah hasil (angka) yang diperoleh diujung alur proses—setelah melalui empat tahap penghitungan—untuk menentukan harga pokok penjualan perusahaan manufaktur.
Kembali ke pertanyaan yang sering saya ajukan dalam test penerimaan staf accounting. Jawaban mereka, bervariasi. Tentu saja ada yang benar dan ada yang salah. Tak sedikit juga jawaban yang membuat saya tersenyum kecut—prihatin persisnya.
Bagaimana tidak prihatin, suatu ketika, seorang kandidat yang melamar posisi cost accountant tidak tahu caranya menghitung harga pokok penjualan—padahal perhitungan harga pokok penjualan adalah fundamentalnya akuntansi biaya (cost accounting).
Yang lebih memperihatinkan lagi, salah seorang kandidat yang melamar posisi chief accountant dengan penuh percaya diri bertanya:
Apakah perusahaan bapak menerapkan sistim persediaan periodik?
Saya jawab, ‘Tidak. Kami menerapkan sistim perpetual
Oh. Kalau begitu tidak perlu menghitung HPP, pak. Kan sudah dijurnal saat terjadi penjualan,” dia menyampaikan pandangannya.
Betul. Dalam sistim persediaan perpetual, harga pokok penjualan diakui saat barang laku terjual. Tetapi saya tidak terlalu yakin jika dia benar-benar memahami konsep harga pokok penjualan dengan baik. Untuk itu saya meminta dia membuat satu contoh.
Misalnya, Pak. Terjadi penjualan barang persediaan maka dijurnal:
[Debit]. Piutang Dagang
[Kredit]. Penjualan
Dan;
[Debit]. Harga Pokok Penjualan
[Kredit]. Persediaan Barang Jadi
Jurnalnya sudah benar. Lalu saya minta dia mengisikan angka di masing-masing jurnalnya. Dan, dia memasukan angka (saya tidak ingat persisnya), tetapi kurang-lebih sbb:
[Debit]. Piutang Dagang = Rp 20
[Kredit]. Penjualan = Rp 20
Dan;
[Debit]. Harga Pokok Penjualan = Rp 15
[Kredit]. Persediaan Barang Jadi = Rp 15
Saya bertanya lagi, “Mengapa kalau penjualannya Rp 20 trus HPP-nya jadi Rp 15? Apakah boleh jika angka 15 itu saya ganti dengan angka 5 atau 1,000,000 atau angka apa saja yang saya suka?
Melihat dia cuma diam dan nampak bingung, saya ganti pertanyaanya dengan ekspresi yang lebih tegas, “Saat anda membuat jurnal transkasi penjualan, dari mana anda tahu harga pokok penjualan sebesar angka yang anda masukan dalam jurnal?
Biasanya sudah ada di system, pak,” dia menjawab dengan jujur.
Mendapat jawaban seperti itu, lalu saya mendesak dia dengan pertanyaan, “Dan, anda PERCAYA dengan angka yang di sistem itu?
Kan sudah dihitung oleh cost accountant, pak. Bukan tanggungjawab saya.”
Dari sana saya mengambil kesimpulan bahwa kandidat tidak sungguh-sungguh memahami teknis perhitungan harga pokok penjualan. Dan dia bukan orang yang tepat untuk berada dalam team saya. Yang mungkin luput dari pertimbangannya adalah: seorang cost accountant berada di bawah tanggungjawabnya—sebagai seorang chief accountant.
Lepas dari itu semua, khususnya chief accountant, harus bisa menjamin akurasi setiap digit angka yang tersaji dalam laporan keuangan—termasuk harga pokok penjualan yang “muncul di system.” Nah, jika darimana datangnya (teknis perhitungannya) saja tidak tahu, bagaimana bisa menjamin angka yang dihasilkan sudah akurat atau belum.
Mengenai angka harga pokok penjualan satuan yang suda ada di sistem (software) akuntansi perusahaan, TIDAK muncul begitu saja, melainkan melalui perhitungan teknis—entah itu dilakukan secara manual (lalu diinput ke sistem) atau melalui proses otomatisasi dengan menggunakan variable-variable data yang dimasukan saat proses produksi berlangsung.
Pada perushaan-perusahaan yang menerapkan “standard costing, perhitungan harga pokok penjualan biasanya diotomatisasi dengan menggunakan input data yang dimasukan pada saat suatu product (barang) dirancang di bagian Research and Development. Unit cost (harga pokok satuan) suatu produk terdiri dari berbagai element cost (yang sudah distandarisasi) yang kemudian membentuk apa yang disebut dengan ‘Bill of Materials” (BOM). Bagimanapun juga, tetap melalui alur pehitungan yang menggunakan konsep dasar harga pokok penjualan.
Yang ingin saya sampaikan (melalui ilustrasi kasus di atas) adalah:
“Mampu menghitung harga pokok penjualan adalah wajib bagi seorang akuntan—terlepas apakah dia seorang cost accountant atau bukan.”
Bahkan seorang auditor—yang nota benanya lebih banyak menggeluti akuntansi keuangan (dibandingkan akuntantansi biaya/akuntansi manajemen)—pun wajib tahu. Tidak menutup kemungkinan, seorang auditor perlu menguji akurasi angka-angka yang ada di Laporan Laba Rugi yang pastinya mengandung harga pokok penjualan.
Melalui tulisan ini saya ingin share cara mudah menghitung harga pokok penjualan, sekaligus alurnya. Jika tertarik, silahkan ikuti sampai selesai.

Perhitungan Harga Pokok Penjualan Sederhana

Perhitungan Harga Pokok Penjualan yang paling sederhana adalah sbb:
Saldo Awal Persediaan + Pembelian (atau penambahan persediaan) – Saldo Akhir Persediaan = Harga Pokok Penjualan
Perhitungan sederhana itu bisa diterapkan pada jenis perusahaan dagang yang jenis persediaannya hanya berupa barang jadi—yang dibeli dari pemasok. Misalnya:
Data persediaan UD. JAK (pedagang eceran beras) untuk tahun 2012 adalah sbb:
Saldo awal persediaan = Rp 5,000,000
Pembelian beras dari 1 Januari s/d 31 Desember 2012 = Rp 85,000,000
Saldo Akhir Persediaan per 31 Desember 2012 = Rp 3,000,000
Harga Pokok Penjualan 2012 = 5,000,000 + 85,000,000 – 3,000,000
Harga Pokok Penjualan 2012 = 87,000,000
Itu perhitungan harga pokok penjualan beras pada perusahan dagang beras. Perhitungan menjadi agak rumit untuk perusahan manufaktur—yang barang persediaannya dibuat sendiri (baik itu sebagian atau keseluruhan).